Varian MultiProtocol Label Switching (1) : MPLS -TE


Saat ini, saya sedang tertarik dengan riset mengenai DTN, tapi sesekali saya ganti topik yah.. Just for refreshing.. Kali ini saya akan bahas mengenai varian MPLS.

MPLS pada awalnya dibuat agar paket IP maupun paket yang bukan IP dapat dikirimkan melalui sebuah jaringan yang sama, yaitu jaringan IP. Untuk itu, paket data apapun yang masuk ke router igress MPLS akan diberi label. Paket yang telah diberi label tersebut akan diforward ke router-router lainnya dalam cloud MPLS. Pada egress router, label akan dibuang dan paket akan diforward ke tujuan. Karena paket diforward dalam cloud MPLS berdasarkan labelnya, maka jenis prookol layer 3 nya tidak akan diperhatikan.

MPLS memiliki banyak varian, diantaranya :

  1. MPLS Trafiic Engineering (MPLS-TE)
  2. MPLS VPN layer 2
  3. VPLS
  4. MPLS VPN layer 3
  5. MPLS QoS
  6. MPLS OAM
  7. MPLS-TP

Untuk postingan kali ini, kita bahas mengenai MPLS-TE ya.

Ide dasar MPLS-TE adalah untuk memanfaatkan infrastruktur jaringan berupa link yang underutilized. Untuk itu, maka MPLS_TE harus dapat memanfaatkan link yang tidak digunakan pada jaringan IP. Seperti kita ketahui, pada jaringan IP, data akan dikirimkan melalui path tertentu, yang memiliki cost paling rendah. Jika jaringan menggunakan routing dinamis, maka router akan menentukan sebuah path terbaik sesuai metric. Path lainnya yang dianggap bukan path terbaik, tidak akan digunakan.

MPLS-TE menggunakan signalling protocol RSVP ( Resource Reservation Protocol) untuk membentuk tunnel TE. Setelah itu, data akan dikirimkan melalu tunnel tersebut.

MPLS-TE hanya dapat disupport oleh protokol routing Link State,  karena porotokol link state memiliki mekanisme untuk membanjiri jaringan denagn informasi mengenai status link ke seluruh router yang ada di jaringan. Contoh protokol routing link state yaitu OSPF, dengan periode flooding  periodik setiap 30 menit, dan protokol routing IS-IS dengan periode flooding periodik setiap 15 menit.

secara umum, MPLS-TE akan bekerja dengan 4 tahap :

  1. Proses flooding status link oleh protokol routing
  2. Path calculation  (menggunakan CSPF)
  3. Path setup (menggunakan RSVP)
  4. Forwarding traffic

MPLS-TE memiliki sebuah mekanisme backup link, yang dikenal dengan nama Fast Reroute (FRR). Mekanisme ini akan mencari link idle lain jika sebuah link dinyatakan failed. Misalkan saat paket tiba di sebuah router, dan hendak diforward ke hop berikutnya, ternyata link yang hendak digunakan rusak. MPLS-TE FRR akan mencari link lain yang dapat digunakan untuk hop ke router berikutnya itu.

Gambar Ilustrasi FRR pada MPLS-TE [3]

 

Ref

[1] MPLS Fundamentals, Ciscopress, Luc Dhe Gein, CCIE No. 1897, 2006

[2] MPLS- Enabled Applications, Wiley Series in Communications Networking & Distributed System , Ina Miney & Julian Lucek, 2011

[3]Introductio to MPLS, Santanu Dasgupta

Simpan

Simpan

Simpan


Leave a Reply